INFORMASI PUBLIK

Majalah internal Divisi Regional Janten (DADALI) kini telah tersedia dan dapat di download dengan format PDF

PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JABAR & BANTEN

  • Menuju Kehumasan Perum Perhutani Divisi Regional Janten Yang Handal
  • Rapat kepengurusan Pramuka Sakawanabakti (Munuju generasi muda yang mulia)
  • Apel siaga pengamanan hutan dan kesemaptaan Divisi Regional Jawa Barat & Banten tahun 2014
  • Kegiatan persemaian bibit pohon guna reboisasi
  • Kegiatan Penanaman Pohon guna Reboisasi dan rehabilitasi lahan
  • Kegiatan jumpa pers bersama wartawan media cetak & elektronik se Jawa Barat

Minggu, 09 November 2014

MENGENAL SITUS KERAMAT DI HUTAN INDRAMAYU



Situs watu larangan di petak 2b RPH Cikawung
INDRAMAYU; Indramayu adalah sebuah tempat yang menurut cerita orang tua, merupakan salah satu tempat yang mempunyai sejarah, diantaranya: terbukti dengan adanya benda–benda berupa peralatan senjata dan tempat-tempat yang sampai sekarang masih dianggap keramat,

.banyak sekali tempat yang di anggap keramat oleh masyarakat yang keberadaanya di kawasan hutan, di petak-petak tertentu, misalnya : Situs Dadung Awuk yang berada di BKPH Haur Geulis, RPH Taman Sari, Buyut Kantong, Batu Larangan  ,Situs Watu Bubut ,Situs Bale Raja ,Situs Sinang dan Sumur Santri.

Selain itu juga, di pesisir petak 66c RPH Pabean Ilir ada juga situs Nyi layah. Peninggalan sejarah ini sampai sekarang masih banyak dikunjungi oleh para pejiarah dari dalam maupun luar daerah Indramayu.

Sebenarnya pada situs-situs tertentu, di samping punya nilai sejarah  juga mempunyai nilai jual bagi pariwisata, dilihat dari tempat dan keberadaanya di alam yang cukup nyaman dan punya nilai keindahan, serta didukung dengan akses jalan yang mudah di jangkau dari desa maupun kota Kabupaten Indramayu atau luar Indramayu.

Watu larangan tempat ini terjadi dalam kisah Sangkuriang (Jati Gede ), pada jaman itu Sangkuriang ingin menikah dengan Dayang Sumbi  ( sungai cimanuk), Dayang Sumbi memberi persyaratan untuk menggalang jasa Orang tua,  agar Sangkuriang membendung dahulu kali atau sungai tersebut agar bisa berlayar.

Batu Pewadonan menggambarkan  atau menyerupai kepunyaan perempuan, terletak di hilir sungai Cilalanang, sedangkan watu pelanangan yang menyerupai kepunyaan laki-laki berada di daerah menera Cijambe. Menurut adat setempat tempat-tempat itu merupakan tempat yang sakral sehingga banyak di kunjungi, konon katanya untuk mendapat keselamatan dan pengasihan .

Dengan mengenal tempat tempat bersejarah, mengingatkan kita pada keagungan tuhan yang maha pencipta, sehingga bisa tercipta tempat ataupun keunikan yang di luar nalar manusia.
Sebagai bukti perjalanan sejarah orang-orang terdahulu yang tidaka ada salahnya untuk di kunjungi sebagai wisata budaya maupun wisata keagamaan. Maha Besar Allah dengan segala keagungannya. Hms/Idr


Tidak ada komentar:

Posting Komentar